Sudah Olahraga Tapi Berat Badan Nggak Turun, Begini Penjelesannya

Mungkin banyak orang yang akan kaget, olahraga saja tidak cukup untuk menurunkan berat badan.

Disini saya akan jelaskan mengapa bisa begitu :

Jaman dahulu, sebelum ada kulkas ( sebelum 1913), manusia setiap hari harus berburu atau bertani atau mengumpulkan buah – buahan untuk dimakan.

Intinya manusia harus mengeluarkan banyak sekali tenaga atau energi untuk bisa makan. Ada saat dimana manusia gagal mendapatkan buruan, sehingga tidak bisa makan karena dahulu belum ada teknologi untuk menyimpan makanan tanpa basi.

Jaman itu sulit mendapatkan energi atau makanan tapi kita harus tetap mengeluarkan energi untuk beraktifitas. Karna itu badan kita beradaptasi dengan cara ” Menjadi Lebih Efisien”

Bagi badan kita, hal “Paling Cerdas” dan “Paling Efisien” adalah jika kita bisa melakukan lebih banyak pekerjaan dengan membakar lebih sedikit kalori/energi.

Dari jaman itu sampai ke jaman sekarang, badan kita masih “berpikir” dengan cara yang sama.
Saat kita diet, BADAN TAHU kita kurang makanan. Saat kita terus menerus berolahraga, badan akan melakukan efisiensi dengan cara membakar lebih sedikit kalori!

Contoh:

Kamu lari 30menit setiap hari. Pada bulan pertama mungkin kamu membakar 400cal/30menit itu. Tapi setelah 3 bulan, kamu akan menjadi a better runner, badanmu sudah terbiasa dengan lari sehingga kamu akan bisa berlari dengan kecepatan dan durasi yang sama dengan membakar hanya 100-200cal saja!


Olahraga juga bisa meningkatkan nafsu makan serta keinginan minum manis atau sport drinks (yang gula nya hampir sebanyak coca cola). Ini mengapa tanpa dibarengi Eat Right, terkadang orang olahraga malah naik berat badannya.

Contoh:

Habis renang laper makan siomay di depan. Habis basket beli milo/pocari (gulanya 1/2 coca cola).
Orang juga sering merasa “metabolismenya sudah cepat” karena dia olahraga setiap hari, akhirnya jadi excuses untuk makan lebih banyak.

Padahal studi membuktikan, badan beradaptasi terhadap olahraga (terutama cardio) dengan cara mengurangi pembakaran kalori.

Dari dulu, para experts di dunia fitness sudah tahu akan hal ini.
Buku-buku dari jaman Arnold sudah membahas hal ini. Contohnya, Legendary Fitness Author, Chris Aceto menulis:
• Banyak sekali client saya yang tadinya cardio 1-2jam sehari, 7x seminggu tapi tidak turun-turun lagi beratnya.
• Saat saya suruh stop cardio karena tidak efisien, mereka takut kalau stop nanti beratnya naik drastis.
• Padahal cardio mereka hanya membakar 200-300cal/hari. Lebih efektif kurangi makan junk foods karena 1 cheesecake saja sudah 700cal.

Jack LaLanne, God Father dunia fitness (exercise “Jumping Jack” dinamai dari beliau) yang mempromosikan exercise seumur hidupnya-pun mengatakan bahwa untuk Fat Loss, nutrisi 80%, olahraga 20%. You get fit in the gym, lose weight in the kitchen.

Sekarang akhirnya studi terbaru (2016) membuktikan hal ini pada skala besar. Studi tersebut meneliti 332 adults dari 5 populasi yang berbeda. Studi ini membuktikan bahwa populasi yang paling aktif (hunter-gatherers di Afrika) tidak membakar lebih banyak kalori dibanding populasi lain yang jauh lebih tidak aktif. Dari sini terbukti:
1. Aktivitas tidak terlalu mempengaruhi metabolisme karena badan beradaptasi.
2. LEAN MUSCLE dan body fat % adalah faktor utama yang mempengaruhi metabolisme.

NAMUN JANGAN STOP OLAHRAGA! Olahraga penting untuk Overall Health. Tidak bisa kita benar-benar sehat tanpa olahraga rutin!

Jika dibarengi Eat Right, melatih otot juga sangat berguna:
• Latihan otot + mencukupi nutrisi dapat nenambah LEAN Muscle (pada wanita tidak akan jadi kekar tanpa steroid). Ini cara paling terbukti untuk meningkatkan Metabolisme.
• Otot itu prinsipnya “use it or lose it”, jadi kalau tidak dilatih, otot akan dibuang bersamaan dengan lemak saat berat badan turun. Ini penyebab utama turunnya metabolisme. Karena itu saat diet, kamu wajib melatih otot.
• Otot memberikan Definisi dan Bentuk. Sehingga saat kurus, kamu tidak hanya rata, tapi ada bentuk (Muscular V Shape pada pria dan Gitar Spanyol pada wanita).

Rekomendasi saya adalah 3-4x latihan otot per minggu. Saat diet sedang sangat ketat, 2-3x seminggu cukup. Cardio secukupnya.

Begitu Penjelasanannya semoga diet anda berhasil!

Dikutip : Dapurfit

Referensi:
1. Pontzer, H., Durazo-Arvizu, R., Dugas, L.R., Plange-Rhule, J., Bovet, P., Forrester, T.E., Lambert, E.V., Cooper, R.S., Schoeller, D.A. and Luke, A., 2016. Constrained total energy expenditure and metabolic adaptation to physical activity in adult humans. Current Biology, 26(3), pp.410-417.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.